1860
-Seorang pria bernama Laut Gunowongso yang berasal dari Simongan, Semarang bekerja dan menetap di cumbring, Jepara.
-Suatu malam dia bermimpi bertemu dengan orang tua yang mengenakan pakaian hitam, dan memintanya membangun perdukuhan di sebelah utara Jepara.
-Setelah berpikir dan diberi izin oleh istrinya, Gunowongso mulai berjalan ke arah utara dengan 8 pengikutnya.
-Setelah melalui perjalanan yang jauh, rombongan Gunowongso beristirahat di bawah pohon jati besar yang terletak tidak jauh dari laut.
-Gunowongso menetapkan daerah yang menjadi tempat istirahatnya ini menjadi Hutan Bondo yang akan dibuat pedukuhan.
1865
-Daerah Bondo mulai dihuni oleh kerabat Gunowongso dari Cumbring. Setelah itu Bondo menjadi daerah yang makmur dengan dibukanya lahan pertanian
-Sahabat Gunowongso yang bernama Ibrahim Kiai Tunggul Wulung mendengar kabar bahwa sahabatnya telah membuka perdukuhan.
-Mendengar kabar tersebut tunggul Wulung pergi ke Bondo dan meminta izin kepada Gunowongso untuk membuka hutan di sebelah utara tempat tinggalnya, dan Gunowongso mengizinkannya.
-Tunggul Wulung berhasil membuka hutan dan membuat perdukuhan baru yang diberi nama Ujung Jati.
1870
-Karena suatu penyakit Laut Gunowongso meninggal dunia dan dimakamkan di Cumbring